[Game Recap] Icewind Dale: Rime of The Frostmaiden – Episode 4

Icewind Dale: Rime of The Frostmaiden. Credit: Wizards of The Coast

Pengen mulai nonton game Icewind Dale: Rime of The Frostmaiden di channel YouTube DNDJKT tapi udah ketinggalan banyak? Atau sekedar gak punya waktu untuk catch up ke episode terakhir tapi pengen nonton episode terbaru? We’re here for you! Selamat datang ke seri artikel game recap DNDJKT, di mana saya, Eira, bakalan merangkum petualangan para jagoan kita di tundra Icewind Dale. Untuk membaca rangkuman episode 3, silakan langsung klik di sini. Yuk kita review siapa aja jagoan kita yang berpetualang di Icewind Dale, dengan gambar token karya our very own Reina!


Player Characters

hectorHektor Bowmont (variant human, he/him) adalah seorang Gloomstalker Ranger yang belum lama tiba di daerah Icewind Dale. Hektor selalu membawa sebuah long bow di pundaknya. Hektor cenderung penyendiri, walaupun dia beberapa kali menyebut soal pamannya. (Dimainkan oleh joddicted)

magnusMagnus (high elf, he/him) adalah seorang School of Chronurgy Wizard yang suatu hari terbangun tanpa ingatannya dan hanya berbekal sebuah spellbook yang bertuliskan “Magnus” di sampulnya. Magnus selalu ditemani familiar burung hantunya, Snowball. (Dimainkan oleh exar)

filliaFillia Tyrtalarn (high elf, she/her) adalah seorang Phantom Rogue yang dikelilingi bayangan dan aura misterius. Fillia sudah tinggal di salah satu kota di Ten Towns, Bremen, untuk beberapa waktu. Tapi, dia berasal dari Waterdeep, dan keluarganya sepertinya keluarga yang cukup penting. (Dimainkan oleh reina)

brandrBrandr (human, he/him) adalah seorang Path of Wild Magic Barbarian yang berasal dari Icewind Dale. Brandr dulu tinggal di alam liar Icewind Dale, dan belum lama ini datang ke Bryn Shandr. Brandr memiliki tato serigala di atas telinganya, dan sering menanggapi lelucon dengan sangat serius. (Dimainkan oleh straiden)

snowflakeSnowflake (water genasi, she/her) adalah seorang Circle of Star Druid yang tinggal di salah satu kota di Ten Towns, Lonelywood. Snowflake seringkali dianggap aneh oleh orang-orang di sekitarnya, terutama karena dia sering tiba-tiba ngobrol sama binatang di pinggir jalan untuk mencari informasi. (Dimainkan oleh eira)


Kemarahan seorang druid

Pada akhir episode lalu, Snowflake dan Magnus menemukan sebuah cermin di ujung sebuah koridor. Snowflake bertanya kenapa Sephek mencabut nyawa para korbannya, dan cermin itu bercahaya dan mereka bisa melihat sosok Sephek yang sedang berjalan dengan karavan. Sepertinya cermin ini bisa digunakan untuk scrying! Snowflake mengenali jalur yang diambil karavan Torg’s. Sepertinya mereka menyebrangi tundra dari Termalaine ke arah tenggara, ke Caer Konig atau Caer Dineval.
Tiba-tiba, dari pintu belakang para jagoan kita, muncul seorang wanita human berpenampilan seperti seorang druid, didampingi mahluk bebentuk semak belukar kecil yang bersembunyi dibalik wanita itu. Dia memperkenalkan dirinya sebagai Ravisin, dan berkata bahwa para jagoan kita telah membunuh moose-nya. Ravisin nampaknya marah karena para penduduk Lonelywood menghancurkan alam dengan memotong pohon-pohon, dan membuat moose putih yang dilawan para jagoan kita awakened dan menyerang pemotong kayu. Sepertinya ada beberapa beast lain yang dibuat awakened oleh Ravisin.

Ravisin. Credit: Wizards of The Coast

Para jagoan kita mencoba membela para penduduk Lonelywood, bahwa mereka hanya memotong kayu untuk bertahan hidup di tengah-tengah musim dingin abadi yang melanda Icewind Dale. Ravisin memberi tahu para jagoan kita kalau salah satu penduduk Lonelywood membunuh adik kembar perempuannya. Dia melihat ke arah Snowflake dan berkata bahwa kadang dia melihat Snowflake dari cermin scrying-nya ketika dia memata-matai para penebang pohon.Ravisin mengenali Snowflake sebagai sesama druid yang menghormati alam, namun Snowflake menjawab kalau penduduk Lonelywood juga bagian dari alam yang hanya mencoba bertahan hidup. Ravisin mengajak Snowflake bergabung untuk menyelamatkan alam, tapi Snowflake menolak.
Brandr berkata, kalau Ravisin ingin menyalahkan seseorang atas kematian adiknya, satu-satunya yang harus dia salahkan adalah Auril, The Frostmaiden, yang telah membuat musim dingin abadi. Ravisin berkata bahwa Auril akan menyelamatkan alam dengan membunuhi para penduduk Ten Towns. Dia pun tampaknya kehilangan kesabarannya, dan melemparkan Moonbeam ke arah Brandr. Waktunya untuk para jagoan kita untuk roll for initiative!

Rahasia yang terungkap

Brandr terkena radiant damage akibat Moonbeam, dan sesuatu yang mengejutkan terjadi! Brandr, yang selama ini terlihat human, kulitnya terlihat berubah menjadi biru pucat dengan beberapa garis-garis hitam, dan terlihat lebih besar daripada Brandr yang biasanya para jagoan kita lihat. Salah satu efek Moonbeam adalah jika seorang shapeshifted gagal dalam saving throw-nya, dia otomatis berubah ke bentuk aslinya. Ternyata Brandr adalah seorang goliath!

Source: Icewind Dale: Rime of The Frostmaiden Ep. 4

(Sebagai catatan, salah satu fitur di campaign ini adalah setiap PC mendapatkan satu rahasia yang mungkin akan menjadi relevan di dalam campaign. Nampaknya, secret-nya Brandr adalah dia adalah seorang Shapeshifter. Nantikan secret para PC lainnya!)

Hektor menyerang Ravisin dengan Sharpshooternya, dan tumben-tumbennya mendapatkan Natural 20 di serangan pertamanya, namun meleset di serangan keduanya. Concentration check Ravisin gagal, sehingga Moonbeamnya pun menghilang. Magnus menggunakan Mirror Image untuk melipatgandakan dirinya untuk mempersulit Ravisin. Ravisin masih mencoba meyakinkan Snowflake untuk bergabung dengannya, sebelum menggunakan Ice Storm ke arah para jagoan kita kecuali Snowflake. Magnus pun jatuh tak sadarkan diri. Snowflake mencoba melarikan diri sementara Brandr mengaktifkan Rage-nya (yang mengakibatkan Ravisin buta sementara) dan menyerang Ravisin.

Di ronde selanjutnya, Hektor lagi-lagi berhasil mengenai Ravisin dengan Sharpshooter-nya. Spekulasi saya adalah Jo dikutuk Reina sehingga roll Sharpshooter Hektor hanya bagus kalau Reina absen. Magnus gagal dengan death saving throw-nya, sementara Ravisin membuat Wind Wall yang memisahkan dia dari para jagoan kita, yang menyebabkan Brandr tak sadarkan diri. Snowflake membangunkan Magnus pada gilirannya, dan menghindar karena dia sudah terkena cukup banyak damage dari Wind Wall. 

Di ronde selanjutnya, para jagoan kita terus mencoba menyerang Ravisin. Hektor was low on HP, tapi Snowflake pun hampir kehabisan slot spell, sehingga dia berubah menjadi Giant Ice Spider untuk melindungi dirinya. Untungnya, Ravisin jatuh tertidur saat Magnus meng-cast Sleep. Snowflake buru-buru menggunakan slot terakhirnya untuk menyembuhkan Brandr, sementara para jagoan lainnya mengikat Ravisin, dan setelah perdebatan singkat mereka memutuskan untuk membunuh Ravisin.

Kota di atas langit

Semak belukar yang tadinya bersembunyi di balik Ravisin memohon agar para jagoan tidak membunuhnya. Setelah mereka berjanji, si semak belukar, Berry, bercerita bahwa adik kembar Ravisin dikubur di salah satu ruangan di dekat mereka. Dia juga menyebutkan bahwa Ravisin memakai cermin kuno untuk memata-matai Ten Towns. 

Magnus mencoba bertanya kepada cermin tentang masa lalunya, dan DM meminta Magnus untuk melakukan Religion check. Secara samar-samar, Magnus melihat bentuk sebuah kota dengan arsitektur yang aneh dan tak biasa sebelum cermin itu pecah. Snowflake terkejut karena dia pernah melihat kota itu sebelumnya di mimpinya, melayang di atas langit.

Snowflake bercerita ke para jagoan kita kalau kota itu telah lama jatuh dan reruntuhannya terkubur di suatu tempat di Icewind Dale dengan artifak-artifaknya. Dalam cerita yang Snowflake dengar, kota itu dibangun oleh wizard-wizard yang sangat kuat. Snowflake sudah mencari-cari kota itu, tapi dia belum menemukannya. Hektor berkata bahwa mungkin kalung permata yang dibawa Magnus adalah salah satu artifak kota itu. Magnus bertanya kapan kota itu jatuh, dan Snowflake berkata bahwa sepengetahuannya, kota itu jatuh berabad-abad yang lalu. Snowflake berkata bahwa mungkin beberapa orang selamat dari jatuhnya kota itu, dan Magnus adalah keturunan dari orang-orang itu.

Dengan agak kebingungan, Magnus dan para jagoan kita mengecek ruangan yang menurut Berry adalah tempat dikuburnya adik kembar Ravisin. Ruangan itu sepertinya adalah tempat tinggal Ravisin, dan mayat adiknya dikuburkan di dalam sarkofagus di ruangan itu. Brandr mendeteksi beberapa magical items di dalam sarkofagus itu. Dia menemukan dua botol kristal, dan Magnus mendeteksi bahwa botol-botol itu berisi potion of radiant resistance dan potion of vitality.

Bukan Brandr Biasa

Sebelum kembali ke kota, para jagoan kita memutuskan untuk beristirahat sambil mendengarkan cerita Brandr. Brandr bercerita bahwa dia sudah bisa shapeshifting semenjak dia kecil. Gara-gara musim dingin abadi, klan Brandr terpaksa meninggalkan pegunungan tempat mereka tinggal karena mereka kehabisan sumber makanan. Mereka kesulitan untuk mencari tempat tinggal baru di Icewind Dale.

Brandr. Credit: Reina

Klan Brandr dibunuh oleh sekelompok barbarian, dan dia berhasil membunuh salah satu dari mereka. Sejak saat itu, Brandr memakai identitasnya. Nama aslinya sebenarnya adalah Zafek. Brandr meminta para jagoan kita untuk menyembunyikan identitasnya, karena orang pada umumnya tidak suka dengan shapeshifter.

Para jagoan mencoba meyakinkan Berry untuk bergabung dengan mereka, namun Berry berkata kalau salah satu awakened beast Ravisin melihatnya, mereka akan memburunya. Hektor bertanya berapa banyak awakened beast yang ada di Icewind Dale, dan Berry menjawab bahwa salah satu yang terdekat adalah monster danau di Bremen, kota tempat Fillia tinggal. Para jagoan kita berdiskusi ke mana mereka harus pergi selanjutnya. Brandr berkata dia ingin bertemu Oyaminartok, dan mereka harus mencari tuan Boy di Kelvin’s Cairn. Mereka memutuskan untuk pergi mengejar karavan ke Caer Dineval dan Caer Konig sebelum menuju Kelvin’s Cairn. 

Para jagoan kita membawa kepala moose ke Lonelywood, dan Snowflake memberitahu mereka kenapa moose itu menyerang Lonelywood. Snowflake mengusulkan mereka untuk menanam pohon, dan speaker dan para warga pun setuju. Sesuai janji, speaker Nimsy membayar para jagoan kita sebesar 100 GP.

Mengejar karavan

Para jagoan kita ingin membantu Termelaine, tapi Snowflake tidak punya slot spell lagi untuk hari ini dan mereka harus mengejar Sephek. Mereka beristirahat di rumah Snowflake untuk malam ini. Keesokan paginya, mereka menuju ke arah Termalaine, tapi Snowflake dan Hektor merasa kalau mereka harus mencegah Sephek membunuh lebih banyak orang. Para jagoan kita memutuskan untuk pergi Caer Dineval untuk mengecek apakah karavan Torg’s pergi ke Caer Konig atau Easthaven.

Dengan panduan Hektor, para jagoan kita tidak mengikuti jalan resmi tapi memotong jalan melalu alam liar Icewind Dale. Di tengah jalan, tiba-tiba para jagoan kita dicegat oleh enam gnoll. Dengan mudah, para jagoan kita membantai para gnoll tersebut sampai beberapa dari mereka melarikan diri. Mereka melewati lembah dwarf dan melihat rupa-rupa binatang liar di Icewind Dale, seperti mamut. Setelah delapan jam, mereka akhirnya sampai di Caer Dineval dengan benteng yang disebut caer di atas tebing.

Penjaga Caer Dineval mengkonfirmasi kalau sehari sebelumnya karavan Torg’s pergi ke Caer Konig. Dia nampak cukup yakin bahwa mereka masih di sana. Si penjaga juga memberi tahu para jagoan kita kalau speaker Caer Dineval, Crannoc Siever, sedang sakit di dalam caer. Setelah berterima kasih pada si penjaga, para jagoan kita pun bergegas pergi ke Caer Konig. Mereka tiba di Caer Konig sekitar jam 7 malam.

Caer Konig

Di gerbang Caer Konig, sebelum mereka sempat mencari penjaga, di depan mereka tiba-tiba ada sesosok dragonborn perak yang keluar dari gundukan salju! Dia mengayunkan sebuah botol anggur kosong, dan berteriak mencari pencuri. Saat menyadari bahwa para jagoan kita bukan pencuri yang dia cari-cari, dia meminta maaf dan memperkenalkan dirinya sebagai Trovus, speaker dari Caer Konig. Dia bercerita kalau banyak penduduk kota yang kecurian, dan malam sebelumnya lentera ajaib di The Northern Light, penginapan dan tavern di kota itu, dicuri seseorang.

Trovus. Credit: Wizards of The Coast

Trovus memimpin mereka ke The Northern Light, di mana mereka disambut oleh seorang wanita, Allie, pemilik penginapan itu. Kakaknya, Cori menangani dapur mereka. Allie mengkonfirmasi kalau karavan Torg’s masih ada di kota, di dekat pelabuhan. Namun, karavan tutup setiap hari jam 5 sore. Saat para jagoan kita sedang berpikir apakah mereka akan mengkonfrontasi Sephek saat karavan sedang beristirahat, Trovus tiba-tiba berkata pada Allie dan Corrie kalau para jagoan kita akan membantu menemukan pencuri lentera The Northern Light….


Sekian dulu recap episode 4 Icewind Dale: Rime of The Frostmaiden dari YouTube DNDJKT! Penasaran pengen nonton langsung game-nya? Cek aja langsung videonya di channel YouTube DNDJKT di playlist ini, episode baru setiap hari Kamis. Sampai ketemu di recap selanjutnya!

2 pemikiran pada “[Game Recap] Icewind Dale: Rime of The Frostmaiden – Episode 4

  1. Ping-balik: [Game Recap] Icewind Dale: Rime of The Frostmaiden – Episode 5 – Dungeons & Dragons Jakarta

Tinggalkan komentar